Dari sekian masalah yang dihadapi oleh para pencari kerja salah satunya adalah bagaimana membuat Curiculum Vitae (CV) yang baik dan menarik. Membuat CV yang baik sebenarnya bukan sesuatu yang sulit. Pada dasarnya membuat CV adalah meletakkan diri kita ke dalam beberapa lembar kertas. Sayangnya dari sekian banyak pengalaman yang kita miliki, memilih mana yang akan ditulis dan bagaimana teknik menuliskannya agar baik dan menarik sering diabaikan. Akibatnya banyak CV yang dengan mudahnya ditolak oleh perusahaan karena kurang ‘memikat’ perusahaan tersebut. Oleh karena itu, agar CV kamu menarik dan dilirik oleh perusahaan simak tips-tips berikut:
Tips dan Karir
Dream – Banyak orangtua sibuk bekerja dan kurang memperhatikan anak. Saking sibuknya, mereka sering menerima telepon kantor pada akhir pekan bahkan mendadak rapat di hari Minggu.
Belum lagi, lembur harian sehingga harus pulang larut malam, Apalagi jika punya aktif berorganisasi di luar.
Kalau sudah begini, apa bisa meluangkan waktu untuk keluarga? Jawabannya, bisa kok.
Dikutip dari Lifehack, Kamis 15 Februari 2018, pakar psikologi, Magdalena Beattles, memberikan tips cukup efektif dalam membagi waktu antara karier, keluarga, dan kesibukan di luar kantor. Meskipun sibuk berkarier dan menjadi “ aktivis” keagamaan, Beattles tetap bisa meluangkan waktu untuk keluarganya.
Ilmu Komunikasi? Why Not.
Iklan, Jurnalisme, Public Relations, TV, dan Media Baru dapat dikatakan sebagai ‘separuh jiwa’ mahasiswa Ilmu Komunikasi. Menjadi mahasiswa Ilmu Komunikasi memang menjadi suatu kebanggaan tersendiri. Jika dulu Jurusan Ilmu Komunikasi jarang dilirik, beda halnya dengan sekarang. Jurusan Ilmu Komunikasi mulai diminati oleh sebagian calon mahasiswa. Tak jarang mereka yang memiliki impian untuk masuk di jurusan ini telah mengetahui sedikit informasi terkait apa yang dipelajari di dalamnya. Ada yang mengatakan bahwa “siapa yang memegang informasi, dia yang memegang kendali”. Mungkin kalimat tersebut menjadi salah satu alasan kenapa banyak calon mahasiswa yang memilih jurusan ilmu komunikasi ini.
Mencari ilmu dapat dilakukan melalui banyak hal. Salah satunya adalah dengan melakukan magang. Mendapatkan ilmu ketika magang merupakan salah satu pengalaman yang dialami oleh Venty Andistya, mahasiswa Komunikasi angkatan 2012. Venty mendapatkan kesempatan magang di PT. Astra Daihatsu Motor. Kesempatan magang didapatkan Venty sebagai salah award yang diberikan dalam program Japan On Track yang di in host oleh CDC FISIPOL UGM.
Selama magang, Venty ditempatkan di divisi Human Resource Development (HRD), tepatnya dibagian plan IV, yakni manufaktur. Venty ditugaskan untuk managing database karyawan, compiling data karyawan, dan menghubungi karyawan-karyawan, untuk mengisi kelengkapan dan update data diri. Pengalaman Venty ketika magang semakin bertambah karena harus membuat dan mempresentasikan Final Paper mengenai sistem komunikasi internal yang dihadiri oleh Kepala masing-masing divisi dan direktur pertama, yang kebetulan adalah orang Jepang. Tantangan untuk mempresentasikan Final Paper tidak membuat semangat Venty turun. “Awalnya nervous. Terus yasudah, let it flow saja”, tutur Venty ketika ditanya pengalaman mempresentasikan Final Paper.
Memilih bentuk institusi untuk magang tentu tak lepas dari beragam pertimbangan. Ada yang memilih magang di lembaga non-pemerintah alias NGO karena dirasa memiliki budaya kerja yang lebih demokratis serta dapat turun langsung ke masyarakat. Nyatanya, mempelajari budaya kerja di lembaga pemerintah juga bisa jadi pilihan. Berhadapan langsung dengan para pembuat kebijakan bisa jadi pengalaman yang tak kalah seru dan sayang untuk dilewatkan. Penasaran seperti apa gambaran magang di lembaga yang konon terkesan formal? Berikut serba-serbi magang di lembaga pemerintah yang sempat dirasakan langsung oleh mahasiswa Fisipol UGM.