Mencari ilmu dapat dilakukan melalui banyak hal. Salah satunya adalah dengan melakukan magang. Mendapatkan ilmu ketika magang merupakan salah satu pengalaman yang dialami oleh Venty Andistya, mahasiswa Komunikasi angkatan 2012. Venty mendapatkan kesempatan magang di PT. Astra Daihatsu Motor. Kesempatan magang didapatkan Venty sebagai salah award yang diberikan dalam program Japan On Track yang di in host oleh CDC FISIPOL UGM.
Selama magang, Venty ditempatkan di divisi Human Resource Development (HRD), tepatnya dibagian plan IV, yakni manufaktur. Venty ditugaskan untuk managing database karyawan, compiling data karyawan, dan menghubungi karyawan-karyawan, untuk mengisi kelengkapan dan update data diri. Pengalaman Venty ketika magang semakin bertambah karena harus membuat dan mempresentasikan Final Paper mengenai sistem komunikasi internal yang dihadiri oleh Kepala masing-masing divisi dan direktur pertama, yang kebetulan adalah orang Jepang. Tantangan untuk mempresentasikan Final Paper tidak membuat semangat Venty turun. “Awalnya nervous. Terus yasudah, let it flow saja”, tutur Venty ketika ditanya pengalaman mempresentasikan Final Paper.
Pengalaman magang di perusahaan multicultural corporation, tentu sangat berbeda dengan lingkungan kampus. Ketepatan waktu, on time, dan disiplin sangat dirasakan Vanty ketika magang. Vanty bercerita “Semua dilakukan harus sesuai prosedur, karena berada di lingkungan perusahan manufaktur, jadi harus menomorsatukan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)”. Sebagai contoh, Venty menerangkan, untuk berjalan saja harus mengikuti aturan khusus untuk pejalan kaki, dan harus menyesuaikan baju sesuai dengan areanya. Kedisiplinan yang dirasakan oleh Vanty juga berlaku ketika beristirahat, “Kalau ada bell waktu istirahat, semua harus dimatikan, computer, laptop, lampu pun dimatikan. Kalau udah harus selesai waktu istirahat, dinyalakan lagi. Dan semua datang sesuai dengan waktunya,” lanjutnya.
Menurut Vanty, mahasiswa perlu untuk magang sebelum lulus kuliah. Manfaat yang sangat dirasakan Venty yakni, menambah relasi, sehingga dapat berlatih untuk bertemu banyak orang dari berbagai macam culture, dan dapat melatih mental. Manfaat tersebut akan menyiapkan mahasiswa agar siap bekerja. Vanty juga menambahkan ketika magang lebih baik memiliki pemikiran terbuka dan tidak idealis agar siap menghadapi culture shock. (Raditya)